Gus Yasin Apresiasi “Sociopreneur” Ponpes Sunan Gunung Jati Ba’alawy

By Admin


nusakini.com-Semarang – Pesantren berupaya memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, tidak hanya dalam bidang agama dan pendidikan saja, namun juga sociopreneur. Upaya untuk memberdayakan ekonomi masyarakat juga dilakukan oleh Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy melalui pengembangan hasil pertanian. 

Manager Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk, Agah Gumelar, menyampaikan, untuk mendukung praktik sociopreneur tersebut, Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy telah menjalin kemitraan dengan PT Astra Internasional Tbk. Bahkan, program sociopreneur yang dilakukan oleh PT Astra Internasional Tbk telah memiliki 304 desa binaan yang tersebar di 30 provinsi dan 103 kabupaten. 

“Kalau di (ponpes) sini basisnya pertanian. Pendamping dari IPB menyampaikan, produk pertanian seperti katuk yang memiliki khasiat untuk kesehatan, mulai di-link-an dengan Sidomuncul. Model value chain ini menumbuhkan ekonomi di daerah lebih besar. (Kerja sama) antara swasta, pemerintah, pesantren sama-sama bertujuan memajukan ekonomi umat,” terangnya, saat menghadiri Seminar Kampung Berseri Astra bertajuk “Sociopreneur Pesantren” di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy, Rabu (26/9). 

Kemitraan Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy dengan PT Astra Internasional untuk mendukung program sociopreneur mendapat apresiasi Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen. 

“Terima kasih kepada Astra dan Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy yang telah mendahului kami memulai untuk membangun ekonomi rakyat berbasis pesantren,” ujar putra ulama kharismatik Maimoen Zubair itu. 

Gus Yasin, sapaan akrabnya, menambahkan, pada 2019 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mengimplementasikan program ekonomi pesantren. Pada tahun ini, sedang dilakukan pendataan terhadap pondok pesantren tentang fokus pengembangan ekonomi mereka. 

“Mulai tahun 2018 dilakukan pendataan terlebih dahulu. Kita akan melihat pondok pesantrennya dulu apa yang mau dikembangkan. Ada yang mau mengembangkan di bidang perpustakaan, agribisnis, peternakan dan sebagainya. Nanti pada tahun 2019 kita akan berikan pendampingan kepada pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah,” lanjutnya. 

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu berharap, program ekonomi pesantren tidak hanya mendorong pondok pesantren makin mandiri. Namun juga makin menyejahterakan masyarakat sekitarnya. 

“Pondok pesantren sebenarnya mereka sudah ada gambaran mengembangkan ekonomi, tetapi manajemennya memang perlu kita dampingi. Ke depan harapan Pemprov Jateng, pesantren bisa mandiri dan membantu masyarakat yang ada di sekelilingnya,” pungkasnya. (p/ab)